Kamis, 22 Januari 2015

Sistem Pernapasan pada Manusia




  Pernapasan manusia bertujuan untuk memperoleh oksigen dari udara dan mengeluarkan gas sisa pembakaran dari dalam tubuh. Oksigen kita perlukan untuk membakar makanan yang kita peroleh dari hasil pencernaan yang diubah menjadi energi untuk hidup. 

Karbondioksida merupakan hasil pembakaran zat makanan dalam tubuh. Karena merupakan zat sisa yang keberadaan dalam tubuh kita tidak diperlukan bahkan akan mengganggu, maka harus kita keluarkan saat kita bernapas. Pertukaran antara oksigen dan karbondioksida melalui pernapasan terjadi dalam paru-paru.

A. Alat Pernapasan Pada Manusia

Manusia bernapas dengan menggunakan alat-alat pernapasan. Selain itu, untuk menarik dan mengeluarkan napas digunakan pula otot-otot yang berada pada daerah dada dan perut. Alat pernapasan yang utama adalah paru-paru. Namun untuk masuk ke dalam tubuh, udara memerlukan alat lain seperti hidung, tenggorokan dan lain-lain.

Sistem Pernapasan Manusia
Rongga hidung merupakan alat pernapasan yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya udara luar. Rongga ini mengandung indera penciuman. Dinding rongga hidung dilapisi oleh selaput lendir. Pada lubang hidung tumbuh bulu-bulu halus. 

Lendir dan bulu-bulu halus berguna untuk menyaring debu atau benda halus lain yang masuk bersama-sama dengan udara. Di dalam rongga ini udara disesuaikan suhunya dengan suhu tubuh. Selain suhu, kelembaban udara yang masuk disesuaikan pula supaya tidak terlalu lembap dan tidak terlalu kering.

Melalui rongga hidung, udara diteruskan ke laring, yaitu pangkal tenggorokan. Di daerah ini terdapat lubang yang menuju saluran pernapasan dan lubang yang menuju saluran pernapasan. Sewaktu bernapas, lubang menuju saluran pencernaan ditutup oleh anak tekak yang disebut epiglotis.

Batang tenggorokan merupakan saluran yang dibentuk oleh cincin tulang rawan berselang-seling dengan otot polos yang melingkar. Saluran ini merupakan lubang terbuka. Epitel tenggorokan memiliki bulu getar yang digunakan untuk menolak debu atau benda asing keluar. Jika kotoran udara sudah banyak yang melekat pada bulu getar, udara pada paru-paru akan terangsang dan mendesak debu itu keluar. Pada keadaan tersebut terjadilah bersin.

Tenggorokan bercabang dua menjadi bronkus. Cabang satu menuju paru-paru sebelah kiri dan satu lagi menuju ke paru-paru sebelah kanan. Bronkus di sebelah kiri lebih mendatar dibandingkan yang kanan. Hal ini disebabkan di sebelah kiri terletak jantung (jadi bronkus kiri seolah-olah lebih terangkat oleh jantung), sedangkan bronkus kanan lebih menurun.

Karena brokus kanan lebih tegak, maka benda-benda termasuk bakteri patogen yang sempat masuk ke dalam saluran napas lebih mudah jatuh ke dalam paru-paru kanan dibandingkan paru-paru kiri Di dalam paru-paru, bronkus bercabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus dibentuk oleh cincin tulang rawan yang diselang-seling oleh otot polos. Diameter saluran bronkiolus makin menyempit di bagian ujungnya. Pada ujung bronkiolus terdapat kantung udara yang disebut alveolus.

Paru-paru dilapisi oleh selaput yang tipis tapi kuat. Lapisan luar menempel pada rongga dada dan lapisan dalam menempel pada lobus paru-paru. Diantara selaput terdapat cairan pleura. Dengan demikian kedua selaput itu disebut lapisan pleura.

Paru-paru terletak di dalam rongga dada. Rongga dada dibatasi oleh tulang punggung di bagian belakang dan tulang rusuk, serta tulang dada di bagian dada. Di antara tulang-tulang tersebut terdapat otot-otot antar tulang rusuk. Di bagian bawah rongga dada terdapat sekat rongga dada (diafragma) yang terdiri atas otot-otot.

B. Mekanisme Pernapasan

Saat kita bernapas udara akan masuk ke rongga hidung, kemudian menuju laring, masuk dalam trakea kemudian bronkus dan akhirnya masuk paru paru. Di dalam paru paru terdapat alveolus dengan dinding sangat tipis dan lembab. Hal ini diperlukan supaya pertukaran gas antara ruang alveolus dengan kapiler darah yang memenuhi alveolus dapat berlangsung dengan baik. 

Kapiler darah dari alveoli yang kaya akan oksigen akan bergabung menuju vena paru-paru kemudian menuju jantung dan disebarkan ke seluruh tubuh. Saat darah yang kaya oksigen masuk ke dalam sel tubuh, terjadi pertukaran gas oksigen dengan karbondioksida. Oleh aliran darah karbondioksida di bawa ke paru paru dan dikeluarkan dengan cara ditukar dengan oksigen.

Udara dapat terpompa keluar dan masuk di dalam paru-paru karena adanya kerja otot-otot. Saat menarik udara ke dalam paru paru atau disebut sebagai inpirasi, rongga dada membesar, tekanannya berkurang, maka udara luar masuk ke paru-paru. Saat menghembuskan udara atau ekspirasi, rongga dada mengecil, tekanan menjadi tinggi, maka udara dari paru-paru keluar.

Membesar dan mengecilnya volume rongga dada dapat dikontrol sekehendak kita, yaitu dengan melibatkan otot-otot yang berada di antara tulang rusuk, otot dada, dan otot yang membentuk diafragma. Pernapasan yang menggunakan kerja otot-otot rusuk, sehingga saat bernapas dada tampak turun-naik disebut sebagai pernapasan dada. Apabila otot perut dan otot diafragma berkontraksi maka udara masuk ke dalam paru-paru. 

Sebaliknya, apabila otot perut dan otot diafragma relaksasi maka udara keluar dari paru-paru. Pernapasan inilah yang dikenal dengan pernapasan perut. Dalam keadaan tidur orang lebih sering menggunakan pernapasan perut.

C. Gangguan Sistem Pernapasan

Gangguan pada pernapasan dapat disebabkan oleh adanya gangguan atau kelainan pada organ penyusun sistem pernapasan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan merokok, penggunaan obat terlarang, oleh virus atau pun bakteri.

Pada beberapa orang memiliki faktor genetik berupa alergi yang dapat menimbulkan penyempitan pada bronkus. Akibat penyempitan akan membuat kekurangan oksigen dan merasa sesak napas. Penyakit seperti ini lebih kita kenal sebagai asma. Kebiasaan merokok sangat bepotensi besar dalam merusak paru-paru.

Dalam rokok terkandung nikotin yang bersifat racun dan dapat menimbulkan kanker atau karsinogenik. Rokok juga dapat menyebabkan kita terserang bronkitis. Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus. Radang pada bronkus ini akan membuat tubuh kita menghasilkan lendir sebagi reaksi perlawanan terhadap penyakit yang masuk. Lendir pada saluran bronkus akan menganggu jalannya pernapasan karena menimbulkan penyempitan pada jalan udara yang masuk atau pun keluar dalam bronkus.

Obat terlarang seperti sabu-sabu, kokain, heroin dan lain-lain sangat berpotensi dalam merusak seluruh organ dalam tubuh kita, selain ginjal, otak, dan hati. Organ yang paling cepat terpengaruh oleh penggunaan obat terlarang ini adalah paru-paru, terutama jika penggunaan obat dilakukan dengan cara menghisap melalui sistem pernapasan. 

Fungsi paru-paru akan terganggu yang menyebabkan paru-parunya mulai menyusut dan mengecil. Akibat penggunaan obat terlarang kanker pada paru-paru seperti terpicu dengan cepat untuk membesar dan menjadi ganas. Virus yang dapat menimbulkan penyakit paru-paru kita kenal sebagai virus H5N1. Virus ini menunjukkan gejala sesak nafas dan demam yang tinggi. Virus ini ditularkan burung, ayam, bebek dan unggas lainnya 
sehingga dikenal sebagi virus flu burung.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri yang dapat menimbulkan gangguan pada sistem pernapasan. Penyakit akibat bakteri ini kita kenal sebagai TBC. Bakteri ini akan menimbulkan peradangan pada dinding alveolus, sehingga fungsi alveolus untuk memasukkan udara dalam tubuh terhambat. Jika keseluruhan dari paru-paru mengalami kerusakan pada alveolusnya akibat bakteri ini, maka akan menimbulkan kematian karena tidak ada oksigen yang bisa masuk dalam tubuh kita.

0 komentar:

Posting Komentar