Salah
satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makanan yang telah
dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi,
komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan.
Nah, apa sajakah bagian-bagian dari sistem pencernaan pada manusia?
Langsung saja kita simak selengkapnya…..
Sistem
pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan
menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah
dicerna oleh tubuh.
Sistem pencernaan pada manusia hampir sama
dengan sistem pencernaan hewan lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus,
dan mengeluarkan kotorannya melewati anus. Proses pencernaan pada
manusia terbagi atas 5 macam yaitu:
1.1. Injesti
Adalah
proses menaruh atau memasukkan makanan di mulut. Biasanya menggunakan
tangan atau menggunakan alat bantu seperti sendok, garpu, sumpit, dan
lain sebagainya.
1.2. Pencernaan Mekanik
Proses
pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan menjadi kecil dan
lembut. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi dan alat bantu lain
seperti batu kerikil pada burung merpati. Proses ini bertujuan untuk
membantu untuk mempermudah proses pencernaan kimiawi. Proses ini
dilakukan secara sadar atau sesuai dengan keinginan kita.
1.3. Pencernaan Kimiawi
Proses
pencernaan kimiawi yaitu proses mengubah molekul-molekul zat makanan
yang kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana sehingga
mudah dicerna. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim, asam, ‘bile’,
dan air. Proses ini dilakukan secara tidak sadar karena yang mengaturnya
adalah enzim.
1.4. Penyerapan
Penyerapan adalah
gerakan nutrisi dari sistem pencernaan ke sistem sirkulator dan
‘lymphatic capallaries’ melalui osmosis, transport aktif, dan difusi.
1.5. Penyingkiran
Yaitu penyingkiran/pembuangan material yang tidak dicerna dari ‘tract’ pencernaan melalui defekasi.
Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan terbagi menjadi dua kelompok. Yaitu:
2.1. Saluran Pencernaan
Saluran
pencernaan adalah saluran yang kontinyu berupa tabung yang dikelilingi
otot. Saluran pencernaan mencerna makanan, memecah nya menjadi bagian
yang lebih kecil dan menyerap bagian tersebut menuju pembuluh darah.
Organ-organ yang termasuk di dalam nya adalah : mulut, faring, esofagus,
lambung, usus halus serta usus besar. Dari usus besar makanan akan
dibuang keluar tubuh melalui anus.
2.2. Organ pencernaan tambahan (aksesoris)
Organ
pencernaan tambahan ini berfungsi untuk membantu saluran pencernaan
dalam melakukan kerjanya. Gigi dan lidah terdapat dalam rongga mulut,
kantung empedu serta kelenjar pencernaan akan dihubungkan kepada saluran
pencernaan melalui sebuah saluran. Kelenjar pencernaan tambahan akan
memproduksi sekret yang berkontribusi dalam pemecahan bahan makanan.
Gigi, lidah, kantung empedu, beberapa kelenjar pencernaan seperti
kelenjar ludah, hati dan pankreas.
|
- Kelenjar ludah
- Parotis
- Submandibularis (bawah rahang)
- Sublingualis (bawah lidah)
- Rongga mulut
- Amandel
- Lidah
- Esofagus
- Pankreas
- Lambung
- Saluran pankreas
- Hati
- Kantung empedu
- duodenum
- Saluran empedu
- Kolon
- Kolon transversum
- Kolon ascenden
- Kolon descenden
- Ileum
- Sekum
- Appendiks/Umbai cacing
- Rektum/Poros usus
- Anus
|
Pertama-tama,
pencernaan dilakukan oleh mulut. Disini dilakukan pencernaan mekanik
yaitu proses mengunyah makanan menggunakan gigi dan pencernaan kimiawi
menggunakan enzim ptialin (amilase). Enzim ptialin berfungsi mengubah
makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi
gula sederhana (maltosa). Maltosa mudah dicerna oleh organ pencernaan
selanjutnya. Enzim ptialin bekerja dengan baik pada pH antara 6,8 – 7
dan suhu 37
oC.
Makanan selanjutnya dibawa menuju
lambung dan melewati kerongkongan. Makanan bisa turun ke lambung karena
adanya kontraksi otot-otot di kerongkongan. Di lambung, makanan akan
melalui proses pencernaan kimiawi menggunakan zat/enzim sebagai berikut:
- Renin, berfungsi mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya dimiliki oleh bayi.
- Pepsin, berfungsi untuk memecah protein menjadi pepton.
- HCl
(asam klorida), berfungsi untuk mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
Sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan
kolesistokinin pada usus halus.
- Lipase, berfungsi untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang dihasilkan sangat sedikit.
Setelah
makanan diproses di lambung yang membutuhkan waktu sekitar 3 – 4 jam,
makanan akan dibawa menuju usus dua belas jari. Pada usus dua belas jari
terdapat enzim-enzim berikut yang berasal dari pankreas:
- Amilase. Yaitu enzim yang mengubah zat tepung (amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa).
- Lipase. Yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
- Tripsinogen.
Jika belum aktif, maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim
yang mengubah protein dan pepton menjadi dipeptida dan asam amino yang
siap diserap oleh usus halus.
Selain itu, terdapat juga
empedu. Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung
empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua
belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu
(bilirubin). Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna
empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel
darah merah yang telah tua di hati. Empedu merupakan hasil ekskresi di dalam hati. Zat warna empedu memberikan ciri warna cokelat pada feses.
Selanjutnya
makanan dibawa menuju usus halus. Di dalam usus halus terjadi proses
pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan.
Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak
dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus
dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan
protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan
berlangsung di usus kosong dan sebagian besar di usus penyerap.
Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk
asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino.
Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung
diserap oleh usus halus.
Makanan yang tidak dicerna di usus
halus, misalnya selulosa, bersama dengan lendir akan menuju ke usus
besar menjadi feses. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli. Bakteri ini membantu dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi
feses. Selain membusukkan sisa makanan, bakteri E. coli juga
menghasilkan vitamin K. Vitamin K berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Sisa makanan dalam usus besar masuk banyak mengandung
air. Karena tubuh memerlukan air, maka sebagian besar air diserap
kembali ke usus besar. Penyerapan kembali air merupakan fungsi penting
dari usus besar.
Selanjutnya sisa-sisa makanan akan dibuang melalui anus berupa feses. Proses ini dinamakan defekasi dan dilakukan dengan sadar.
Gangguan
pada sistem pencernaan cukup beragam. Faktor penyebabnya-pun
bermacam-macam, di antaranya makanan yang kurang baik dari segi
kebersihan dan kesehatan, keseimbangan nutrisi, pola makan yang kurang
tepat, adanya infeksi, dan kelainan pada organ pencernaan.
Ada beberapa gangguan atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem pencernaan pada manusia. Diantaranya:
5.1. Gastritis
Merupakan
suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding
lambung. Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman
penyakit. Kemungkinan juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung
terlalu tinggi.
5.2. Hepatitis
Hepatitis merupakan
penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat masuk
ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
5.3. Diare
Diare
terjadi karena adanya iritasi pada selaput dinding usus besar atau
kolon. Fases penderita diare berbentuk encer. Penyebabnya adalah
penderita memakan makanan yang mengandung bakteri atau kuman. Akibatnya
gerakan peristaltic dalam usus tidak terkontrol. Sehingga, laju makanan
meningkat dan usus tidak dapat menyerap air. Namun, apabila fases yang
dikeluarkan bercampur dengan darah dan nanah, kemudian perut terasa
mulas, gejala tersebut menunjuk pada penyakit desentri. Penyebabnya
yakni infeksi bakteri Shigella pada dinding usus besar.
5.4. Konstipasi
Konstipasi
atau yang sering kita sebut dengan sebutan “sembelit” adalah keadaan
yang dialami seseoang dengan gejala fases mengeras sehingga susah
dikeluarkan. Sembelit disebabkan oleh adanya penyerapan air pada sisia
makanan. Akibatnya, fases kekurangan air dan menjadi keras. Ini terjadi
dari kebiasaan buruk yang menunda-nunda buang besar. Selain itu, juga
karenakurangnya penderita dalam mengkonsumsi makanan berserat. Oleh
karena itu, banyak memakan buah-buahan dan sayur-sayuran berserat serta
minum banyak air dapat mencegah gangguan ini.
5.5. Apendisitis
Apendisitis
merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya
ialah adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya,
timbul rasa nyeri dan sakit.
5.6. Hemeroid/Wasir/Ambeyen
Hemoroid/Wasir/Ambeyen
merupakan gangguan pembengkakan pada pembuluh vena disekitar anus.
Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan ibu hamil seringkali
mengalami gangguan ini.
5.7. Maag
Orang yang
mengalami maag memiliki ciri-ciri rasa perih pada dinding lambung, mual,
muntah, dan perut kembung. Gangguan ini disebabkan meningkatnya kadar
asam lambung yang dipicu karena pikiran tegang, pola makan yang tak
teratur, dan lain sebagainya.
5.8. Keracunan
Keracunan
makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
5.9. Tukak Lambung
Tukak
lambung adalah salah satu kelainan sistem pencernaan yakni kerusakan
pada selaput lendir. Tukak lambung dapat disebabkan oleh factor-faktor
kuman, toksin, ataupun psikosomatis. Kecemasan, ketakutan, stress, dan
kelelahan merupakan faktor psikosomatis yang akhirnya dapat merangsang
pengeluaran HCL di lambung. Jika HCL berlebihan, selapu lendir lambung
akan rusak.
5.10. Malnutrisi (kurang gizi)
Yakni
penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan.
Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang
kehilangan banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah
kwashiorkor, yakni penyakit akibat kekurangan protein yang parah dan
pada umumnya menyerang anak-anak.