Selasa, 28 Oktober 2014

Artikel-Pentingnya Toleransi Beragama Di Era Reformasi



Pentingnya Toleransi Beragama Di Era Reformasi

Seperti yang kita ketahui bersama, Indonesia adalah negeri yang kaya. Bukan hanya kekayaan alam dan budaya yang dimiliknya, tapi juga karena negeri kita ini adala negeri dengan beraneka ragam agama yang dianut warganya. Menurut Penetapan Presiden No 1 Tahun 1965 terdapat enam agama yang diakui secara resmi di Negara Republik Indonesia yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khong Hu Cu (Confusius).
Kerukunan beragam merupakan cara untuk mempersatukan orang-orang yang berbeda keyakinan. Membuat mereka tetap dalam suatu kesatuan tanpa perpecahan. Hal ini dapat membuat orang-orang yang berbeda keyakinan tak merasakan perbedaan. Maksudnya,meskipun mereka mempunyai keyakinan yang berbeda tapi tetap ada yang menyatukan mereka yaitu kepercayaan terhadap adanya Tuhan.
            Kerukunan beragama di dalam kehidupan sangat diperlukan dalam membangun kehidupan yang baik, utuh, tanpa perpecahan. Kerukunan beragama ini mempunyai makna yang sangat mendalam yaitu saling menghormati antarsesama umat manusia. Sehingga semua penganut agama bisa merasakan harmonisasi kehidupan yang tenang & damai.
            Belakangan ini nilai-nilai saling menghargai & toleransi di sekitar kita telah mulai pudar. Banyak dari mereka yang tidak peduli lagi dengan sesamanya. Individualisme dan egoisme telah membuat banyak orang “buta” terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh bangsanya. Baginya kesuksesan yang mereka raih adalah murni hasil dari upaya mereka. Padahal, apa yang kita miliki adalah pemberian dari Tuhan yang maha kuasa.
            Di era reformasi ini, prinsip demokarsi yang belum dipahami secara jelas oleh masyarakat seakan menjadi tonggak permasalahan dari berbagai masalah anarkisme yang terjadi di negara kita. Kebanyakan dari mereka dengan gampangnya melakukan demonstrasi yang mengandung unsur kekerasan. Dan yang paling parahnya adalah demonstrasi yang mereka lakukan mengatasnamakan agama dan demokrasi. Hal ini disebabkan kurang pemahaman tentang untuk apa mereka memiliki keyakinan, sehingga menciptakan individu-individu yang mengaku beragama tapi sebenarnya tidak mencerminkan perilaku selayaknya orang yang beragama.
            Bahkan, bukan hanya antar agama saja. Perpecahan juga terjadi di dalam agama yang sama. Unsur kebebasan yang tidak terkendali dengan baik seakan menjadi pupuk yang menyuburkan berbagai aliran dalam suatu agama. Tumbuh suburnya aliran-aliran ini membuat agama yang pada awalnya satu keyakinan semakin terpecah antar satu aliran dengan aliran lainnya.
            Sebagai warga negara yang baik yang memiliki satu tujuan yakni unutk membangun kehidupan yang aman yang damai. Maka sebaiknya kita memperbaiki pola pikir kita. Perbedaan bukanlah alasan yang tepat agar kita saling berpecah-belah. Bukankah pada tiap-tiap agama mengajarkan prinsip toleransi & saling menghargai. Jika kita telah menanamkan prinsip tersebut di dalam diri kita, perbedaan bukanlah menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu.

0 komentar:

Posting Komentar